Sabtu, 31 Januari 2015

Mengurangi Nyeri dan Bengkak pada Sindrom Lorong Karpal



Sindrom Lorong Karpal (Carpal Tunnel Syndrome) terjadi karena adanya penekanan saraf Median pada lorong Karpal. Penderita bisa mengalami mati rasa, kesemutan atau seperti terbakar terutama pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan jari manis yang membentuk setengah lingkaran. Mungkin juga terjadi pembengkakan dan masalah lain karena penyakit ini.



Berikut ini beberapa cara mengurangi nyeri dan bengkak pada Sindrom Lorong Karpal:
  • Istirahatkan tangan, jari dan pergelangan tangan. Hentikan aktivitas yang dapat menyebabkkan nyeri dan mati rasa. Ketika gejala berkurang, lakukan aktivitas kembali secara bertahap. Jaga tangan dan pergelangan lurus atau hanya sedikit tertekuk.
  • Kompres es pada telapak tangan selama 10-15 menit. Lakukan 2-3 kali per jam
  • Hindari menindih tangan dan jaga agar tangan tidak tertekuk ketika tidur. Anda dapat memakai belat tangan agar tangan tetap lurus
  • Lakukan latihan khusus untuk peregangan tangan dan pergelangan
  • Obat anti peradangan nonsteroid dapat membantu mengurangi bengkak dan nyeri, tapi tidak terbukti efektif untuk Sindrom Lorong Karpal, jadi sebaiknya dihindari 
  • Sindrom Lorong Karpal sering berhubungan dengan penyakit lain atau gaya hidup. Gejala Sindrom ini, terutama bengkak, dapat dikurangi dengan menurunkan berat badan, mengurangi alkohol, berhenti merokok dan mengendalikan diabetes.

Penyebab Sindrom Lorong Karpal


Sindrom Lorong Karpal (Carpal Tunnel Syndrome) terjadi karena tekanan pada saraf Median yang ada di dalam lorong Carpal. Tekanan ini dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan atau aktivitas  pada tangan, jari dan pergelangan tangan. Tekanan menyebabkan lorong Carpal menyempit dan jumlah jaringan di dalamnya meningkat atau saraf Median bertambah peka. Inilah yang menyebabkan Sindrom Lorong Karpal.

Sebab Sindrom Lorong Karpal
  • Obesitas, rematik, gout, diabetes, lupus dan hipotiroid dapat menyebabkan atau mendorong terjadinya nyeri atau bengkak pada sendi atau jaringan lunak di lengan, atau menyebabkan berkurangnya aliran darah ke tangan.
  • Gerakan tangan dan pergelangan tangan berulang dapat menyebabkan tendon menyebabkan pembengkakan pada tendon (tenosinovitis)  
  • Patah tulang pergelangan, tulang bergeser, pertumbuhan tulang baru pada proses penyebuhan, tulang lebih dari ukuran normal (bone spurs) dapat menyebabkan menyempitnya ruangan dalam Lorong Karpal atau memberi tekanan tambahan pada saraf Median.
Sindrom Lorong Karpal banyak berhubungan dengan aktivitas kerja yang membutuhkan:
  • Gerakan tangan yang kuat atau berulang-ulang 
  • Getaran pada tangan dan lengan
  • Bekerja pada posisi yang sama atau dengan posisi yang salah dalam jangka waktu lama
Sindrom lorong karpal lebih banyak terjadi pada orang yang bekerja dengan keadaan seperti di atas dibarengi adanya masalah kesehatan lain. Pada sebagian kasus, penyebab penyakit ini tidak diketahui.

Sumber: http://www.webmd.com



Gejala Sindrom Lorong Karpal





Lorong Karpal (Carpal Tunnel) adalah jalur sempit pada pergelangan tangan yang terdiri dari tulang dan ligamen. Saraf Median yang mengatur rasa dan gerakan pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan jari manis ada di dalam lorong Karpal beserta tendon-tendon saraf ke jari dan ibu jari. Ketika lorong Karpal terjepit atau tertekan, muncullah gejala mati rasa, kesemutan, rasa terbakar, nyeri dan kelemahan pada tangan yang disebut sindrom lorong karpal (Carpal Tunnel Syndrome).



Berikut ini gejala yang sering dirasakan penderita sindrom lorong karpal:
Nyeri dan kesemutan                                   
Gejala ini sering muncul ketika penderita sedang tidur atau pada saat bangun tidur. Pada siang gejala juga muncul ketika memegang sesuatu.  Menggerakkan atau menggoncangkan tangan biasanya dapat menghilangkan gejala ini.

Kelemahan otot
Ketika sindrom lorong karpal berlanjut, penderita mungkin mengalami kelemahan otot  pada ibu jari, telunjuk dan jari tengah dan bisa jadi mengalami kesulitan mengepalkan tangan atau memegang benda. Mungkin penderita menjatuhkan benda yang sedang dipegang, sulit memegang benda atau melakukan kegiatan sepeti mengancingkan baju atau menyisir rambut

Mati rasa
Sindrom lorong karpal juga dapat menyebabkan penderita mati rasa di tangan. Beberapa orang merasa tangannya tebal atau bengkak padahal tidak ada bengkak di sana, atau tidak dapat membedakan dingin dan panas.

Rasa terbakar
Rasa terbakar dialami penderita pada ibu jari, telunjuk dan jari tengah. Gejala ini sering terasa pada saat penderita tidur atau tangannya sedang beristirahat.

Gatal
Rasa gatal pada tangan atau ibu jari, telunjuk dan jari tengah bersama dengan perasaan mati rasa adalah gejala lain sindrom lorong karpal. Biasanya rasa gatal itu tidak parah, namun dapat dirasakan.

Siapa yang berisiko menderita sindrom lorong karpal?
  • Wanita  mempunyai risiko tiga kali lebih besar daripada pria. Orang tua juga memiliki risiko lebih tinggi.
  • Beberapa kondisi kesehatan berikut meningkatkan risiko sindrom lorong karpal:
  • Diabetes, gout, rematik, hipotiroidisme,
  • Kehamilan
  • Terkilir atau patah pulang pada pergelangan tangan


Bagaimana bila sindrom lorong karpal tidak ditangani dengan baik?
Gejala sindrom lorong karpal dapat muncul pada satu atau kedua tangan, biasanya pertama dirasakan pada tangan yang dominan.
Sindrom lorong karpal pada awalnya datang dan pergi, namun lambat laun dapat menetap. Nyeri dapat menyebar ke sepanjang lengan. Bila sindrom ini tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan otot ibu jari pada telapak tangan stidak berkembang atau bahkan mengecil (atropi).  Dengan dilakukan pengobatan pun, bisa jadi tidak dapat mengembalikan kekuatan dan kepekaan rasa pada tangan.

Dapatkah sindrom lorong karpal dicegah?
Tidak ada cara yang benar-benar dapat mencegah sindrom lorong karpal,namun beberapa hal di bawah ini dapat membantu:
  • Postur yang baik
  • Alat dan tempat kerja yang ergonomis
  • Peregangan tangan dan pergelangan teratur
  • Sering beristirahat untuk mengoncangkan lengan dan kaki, menyandarkan tubuh dan sering mengubah posisi selama jam kerja



Sumber:
www.medicinenet.com
www.chronicbodypain.net